WELCOME TO MY BLOG

Thanks Good People... Hope you can search many information from my blog.

ADOBE CERTIFICATION

A Little Bit of My Experience To Get Adobe Certificate

SAVE THE EARTH

If You Don't Do It Now, So When?

INTERNET OF THINGS

Internet of Things is going to become the next big thing !!

5

Tunggu waktunya yaaa ;)

Selasa, 01 Desember 2015

TUGAS MINGGU KE 3 - TEORI ORGANISASI UMUM 2 - SOFTSKILL

A.   JENIS – JENIS PASAR

        1.   Pasar Persaingan Sempurna
    Pasar persaingan sempurna merupakan suatu pasar dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, barang yang diproduksi adalah barang homogen atau barang yang sama dan penjual tidak memiliki kebebasan dalam menentukan harga.
        Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain. Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :
– Jumlah penjual dan pembeli banyak
– Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
– Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
– Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
– Posisi tawar konsumen kuat
– Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
– Sensitif terhadap perubahan harga
– Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
        2.   Pasar Monopoli
Pasar monopoli merupakan suatu pasar yang hanya memiliki satu penjual(produsen) saja sehingga pembeli tidak punya pilihan dan penjual memiliki pengaruh besar dalam perubahan harga. 
Contohnya seperti perusahaan berlian, emas, minyak bumi, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya. Sifat-sifat pasar monopoli :
– Hanya terdapat satu penjual atau produsen
– Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli
– Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat hidup orang banyak
– Sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun butuh sumber daya yang sulit didapat
– Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan
– Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses
        3.   Pasar Monopolistik
Pasar monopolistik adalah suatu pasar yang memiiki banyak produsen yang menjual barang sejenis akan tetapi barang  produksi mereka memeliki corak ciri khas yang membedakannya satu sama lain. 
Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack),  sampo, motor, sabun, pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistik :
– Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
– Mirip dengan pasar persaingan sempurna
– Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
– Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
– Relatif mudah keluar masuk pasar
        4.   Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli yaitu pasar yang hanya terdapat beberapa produsen di dalamnya yang saling mempengaruhi dan bersaing dalam kualitas barang. 
Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, perusahaan baja, perusahaan mobil, perusahaan alat – alat listrik dan sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoli :
– Harga produk yang dijual relatif sama
– Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
– Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
– Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain
        B.   PENGERTIAN DAN KONSEP - KONSEP PENDAPATAN NASIONAL

        1.  Perputaran Roda Perekonomian
Pertumbuhan Ekonomi dalam sebuah negara biasanya dihitung berdasarkan pertumbuhan ril dari GDP negara tersebut,yakni seberapa besar GDP negara bertambah secara ril dari tahun ke tahun.Pertumbuhan ini dihitung dengan cara membagi nilai dari output suatu sektor ekonomi pada tahun dengan nilai output sektor tersebut dan dikali 100% kemudian dikurangi 100.Bila GDP mengalami pertubuhan yg tinggi berarti pendapatan masyrakat mengalami pertumbuhan yg tinggi.GDP Indonesia menurut lapangan usaha berdasarkan harga yg berlaku dan harga konstan.

·         Pengeluaran Agregat (Aggregate spending)
Pengeluaran Agregat ini sama dengan permintaan aggregat karna konsekuensi dari permintaan adalah adanya pengeluaran oleh rumah tangga,investor,pemerintah dan eksportir untuk membeli barang dan jasa.Pengeluaran Aggregate itu dapat di golongkan menjadi 4 komponen, yaitu :
a. pengeluaran konsumsi rumah tangga
b. pengeluaran investasi oleh pengusaha (bisnis)
c. pengeluaran pemerintah
d. pemerintah luar negeri

·         Pengeluaran Konsumsi
Merupakan bagian terbesar dari permintaan aggregat yaitu berupa permintaan dari konsumen terhadap barang dan jasa yg dibutuhkan.Kontribusi konsumsi terhadap pembentukan GDP di indonesia diperkirakan 65% dari total GDP.Kosumsi dapat di bagi menjadi 3 yaitu barang tahan lama,barang tidak tahan lama,dan  jasa.

·         Pengeluaran Investasi
Investasi adlh tambahan terhadap akumulasi modal ditambah dengan perubahan persedian.Tetapi transaksi saham tidak termasuk dalam penambahan stok modal.Investasi adalah aktifitas yg bisa meningkatkan kemampuan ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa di masa  mendatang.

·       Pengeluaran Pemerintah
Pengeluaran pemerintah yg diperlukan agar roda permerintahan dapat berjalan dengan baik.Pengeluaran pemerintah ini tercantum dalam anggaran belanja dan pendapatan nasional ( APBN ).Barang dan jasa yg dibeli oleh pemerintah tidak dihitung ke nilai tambahnya (value added) seperti halnya pada barang konsumsi karna barang dan jasa yg diproduksi oleh pemerintah pada umumya adalah gratis.Pengeluaran pemerintah seperti uang pensiun tidak dihitung dalam GDP karena tidak termasuk ke dalam pembelian barang atau jasa.

        2.  Metode Penghitungan Pendapatan Nasional
Ada 3 konsep pendekatan yang dapat digunakan untuk menghitung pendapatan nasional, antara lain adalah seperti ini :
1.Pendekatan pendapatan
Dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu.

2.Pendekatan produksi
Dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu.

3.Pendekatan pengeluaran
Dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu.

        3.  Masalah dan Keterbatasan Perhitungan PDB
        a.  Perhitungan PDB dan Analisa Kemakmuran
Perhitungan PDB akan memberikan gambaran ringkas tentang tingkat kemakmuran suatu negara, dengan cara membaginya dengan jumlah penduduk (disebut PDB per kapita). Menurut PBB, sebuah negara dikatakan miskin bila PDB per kapitanya lebih kecil daripada US$ 450,00. Berdasarkan standar ini, maka sebagian besar negara-negara di dunia adalah negara miskin. Suatu negara dikatakan makmur/kaya bila PDB perkapita lebih besar daripada US$ 800.
Kelemahan dari pendekatan di atas adalah tidak memperhatikan aspek distribusi pendapatan. Akibatnya angka PDB per kapita kurang memberikan gambaran rinci tentang kondisi kemakmuran suatu negara. Misalnya, walaupun Amerika Serikat yang PDB perkapitanya US$ 29.080 (tahun 1997), namun negara itu masih terus bergelut dengan masalah kemiskinan dan pengangguran, terutama di kalangan warga kulit hitam ataupun pendatang (kulit berwarna). Bahkan secara absolut tampaknya jumlah penduduk miskin di Amerika serikat akan bertambah.
Faktor utama pemicu gejala di atas adalah masalah distribusi pendapatan. Walaupun distribusi pendapatan di USA relatif baik, tetapi belum sempurna untuk membuat seluruh penduduknya menjadi makmur. Bahkan untuk faktor produksi non tenaga kerja, terutama uang dan modal, distribusi penguasaannya sangat buruk. Pada tahun 1996, sekitar 46% aset finansial  dikuasai hanya oleh sekitar 1% penduduk.

b.  Perhitungan PDB dan Masalah Kesejahteraan Sosial
Umumnya ukuran tingkat kesejahteraan yang dipakai adalah tingkat pendidikan, kesehatan dan gizi, kebebasan memilih pekerjaan dan jaminan masa depan yang lebih baik. Ada hubungan yang positif antara tingkat PDB per kapita dengan tingkat kesejahteraan sosial. Makin tinggi PDB per kapita, tingkat kesejahteraan sosial makin membaik. Hubungan ini dapat dijelaskan dengan menggunakan logika sederhana. Jika PDB per kapita mkin tinggi, maka daya beli masyarakat, kesempatan kerja serta masa depan perekonomian makin membaik. Sehingga gizi, kesehatan, pendidikan, kebebabasan memilih pekerjaan dan jaminan masa depan, kondisinya makin meningkat. Tapi dengan catatan, peningkatan PDB per kapita disertai perbaikan distribusi pendapatan.
Masalah mendasar dalam perhitungan PDB adalah tidak diperhatikannya dimensi nonmaterial. Sebab PDB hanya menghitung output yang dianggap memenuhi kebutuhan fisik/ materi yang dapat diukur dengan nilai uang. Sedangkan output yang tidak terukur dengan uang, misalnya ketenangan batin yang diperoleh dengan menyandarkan hidup pada norma-norma agama/spiritual tidak dihitung. Sebab, dalam kenyataannya kebahagiaan tidak hanya ditentukan oleh tingkat kemakmuran, tetapi juga ketenangan batin.
Jadi kita tidak bisa serta merta mengatakan bahwa kesejahteraan sosial di negara-negara kaya(Amerika Serikat dan Jepang) adalah jauh lebih baik dibanding di negara-negara miskin (misal Bhutan dan Nepal). Karena, tingkat kejahatan dan tingkat bunuh diri di negara-negara kaya tersebut lebih tinggi di banding negara-negara miskin.

c.  PDB Per Kapita dan Masalah Produktivitas
Untuk memperoleh perbandingan produktivitas antar negara, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
Jumlah dan komposisi penduduk : Bila jumlah penduduk makin besar, komposisi-nya sebagian besar adalah penduduk usia kerja (15-64 tahun) dan berpendidikan tinggi (> SLA), maka tingkat output dan produktivitasnya dapat makin baik.
Jumlah dan struktur kesempatan kerja : Jumlah kesempatan kerja yang makin besar memperbanyak penduduk usia kerja yang dapat terlibat dalam proses produksi. Tetapi komposisi kerja pun mempengaruhi tingkat produktivitas. Sekalipun kesempatan kerja sangat besar, tetapi semuanya adalah kesempatan kerja sektor pertanian, produktivitas pekerja juga tidak tinggi. Sebab sektor pertanian umumnya memiliki nilai tambah yang rendah. Jika kesempatan kerja yang dominan berasal dari sektor kegiatan ekonomi modern (industri dan jasa), maka output per pekerja akan relatif tinggi, karena nilai tambah kedua sektor tersebut amat tinggi.
Faktor-faktor nonekonomi : Yang tercakup dalam faktor-faktor nonekonomi antara lain etika kerja, tata nilai, faktor kebudayaan dan sejarah perkembangan. Jepang pantas menjadi negara yang produktif sebab selain jumlah penduduk yang banyak, berpendidikan tinggi dan umumnya bekerja di sektor modern, mereka juga memiliki etika kerja yang baik, menjujung tinggi kejujuran dan penghargaan tergadap senior. Dan Jepang juga merupakan negara yang selama kurang lebih 3.000 tahun terus menerus membangun dirinya menjadi bangsa modern, walaupun pembangunan ekonomi modernnya baru dimulai dua abad yang lalu.

d.  Penghitungan PDB dan Kegiatan-kegiatan Ekonomi Tak Tercatat (Underground Economi)
Angka statistik PDB Indonesia yang dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik hanya mencatat kegiatan-kegiatan ekonomi formal. Karena itu, statistik PDB belum mencerminkan seluruh aktivitas perekonomian suatu negara. Misalnya, upah pembantu rumah tangga di Indonesia tidak tercatat. Begitu juga dengan kegiatan petani buah yang langsung menjual produknya ke pasar.
Di negara-negara berkembang, keterbatasan kemampuan pencatatan lebih disebabkan oleh kelemahan administratif dan struktur kegiatan ekonomi masih didominasi oleh kegiatan pertanian dan informal. Tetapi di negara-negara maju, kebanyakan kegiatan ekonomi yang tak tercatat disebabkan oleh karena kegiatan tersebut merupakan kegiatan ilegal atau melawan hukum. Padahal, nilai transaksinya sangat besar. Misalnya, kegiatan penjualan obat bius dan obat-obat terlarang lainnya.


        Sumber :
        Sumber Pertama
        Sumber Kedua
        Sumber Ketiga

Minggu, 01 November 2015

TUGAS MINGGU KE 2 - TEORI ORGANISASI UMUM 2 - SOFTSKILL

Produsen dan Fungsi produksi

Produksi adalah usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Dan orang yang menghasilkan barang atau jasa untuk dijual atau dipasarkan disebut produsen.

Fungsi produksi merupakan interaksi antara masukan (input) dengan keluaran (output). Misalkan kita memproduksi jeans. Dalam fungsi produksi, jeans itu bisa diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya juga akan berubah. Namun, output dapat tetap sama bila perubahan satu komposisi diganti dengan komposisi yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti dengan penambahan tenaga kerja. Secara matematis, fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut:
Q = F (L,R,C,T) Dimana : 

Q             = jumlah barang yang dihasilkan (quantity) 
F              = simbol persamaan (function) 
L              = tenaga kerja (labour) 
R             = kekayaan alam (resources) 
C             = modal (capital) 
T              = teknologi (technology)

Produksi Optimal

Produksi optimal dikaitkan dengan penggunaan factor produksi untuk memproduksi output tertentu, posisi optimal ini dicapai dimana tidak dimungkinkan untuk meningkatkan output tanpa mengurangi produksioutput yang lain.

Least Cost Combination

Least Cost Combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan. ISoquant atau Isoproduct Curve adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai kemungkinan kombinasi 2 input variable dengan tingkat putput tertentu. Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi.

Macam - macam Ongkos

Ongkos adalah kurva yang menunjukkan saling berhubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. Sedangkan yang dimaksud dengan ongkos produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produlsi yang gunanya untuk memproduksi output atau pengeluaran.

Macam-macam ongkos diantaranya sebagai berikut :
1. Total Fixed Cost (Onkos Total Tetap)
       Total Fixed Cost atau yang disebut juga ongkos total tetap adalah jumlah ongkos yang tetap dan yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Sebagai contohnya adalah sewa, penyusutan  dan sebagainya.

2. Total Variabel Cost (Ongkos Variabel Total)
      Total Variabel Cost atau bisa juga disebut ongkos variabel total adalah jumlah ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkah yang dihasilkan. Sebagai contohnya adalah tenaga kerja, ongkos bahan mentah dan sebagainya.

3. Total Cost (Ongkos Total)
      Total Cost atau yang lebih dikenal sebagai Ongkos total adalah penjumlahan antara ongkos total tetap dengan ongkos variabel. TC = TFC + TVC

4. Average Fixed Cost (Ongkos Tetap Rata-rata)
      Average Fixed Cost atau bisa juga disebut ongkos tetap rata-rata adalah ongkos tetap yang dibebankan kepada setiap unit output. AFN = TFC = Q = TINGKAT OUTPUT Q

5. Average Fixed Cost (Ongkos Variabel Rata-rata)
      Average Fixed Cost atau yang lebih dikenal sebagai ongkos variabel rata-rata ini adalah ongkos variabel yang dibebankan untuk setiap unit output. AVC = TVC Q

6. Average Total Cost (Ongkos Total Rata-rata)
     Average Total Cost atau bisa juga disebut dengan ongkos total rata-rata adalah suatu ongkos produksi yang dibebankan untuk setiap unit output. ATC = TC Q

7. Marginal Cost (Ongkos Marginal)
    Marginal Ongkos atau bisa juga disebut dengan ongkos marginal yaitu tambahan atau berkurangnya suatu ongkos total karena bertambahnya ataupun berkurangnya suatu unit output.
MC = TC = TVC Q Q

Kurva Ongkos

Kurva ongkos adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan.

Gambar 1. Kurva Ongkos Produksi Jangka Panjang


Gambar 2. Kurva Biaya Total


Gambar 3. Kurva Ongkos Variabel Rata-Rata

Gambar 4. Long Run Average Cost Curve
Gambar 5. Kemungkinan Kapasitas Produksi

Penerimaan (Revenue)

Penerimaan adalah segala penerimaan produsen dari hasil penjualan outputnya.

Macam-macam dari penerimaan yaitu diantaranya :
1)  Total Penerimaan (Total Revenue)
Total Revenue di singkat TR atau juga bisa disebut dengan total penerimaan yaitu penerimaan dari hasil penjualan.

2)  Penerimaan Rata-rata (Avarage Total Revenue)
Average Total Revenue yang disingkat AR atau yang lebih dikenal sebagai penerimaan rata-rata yaitu adalah rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan, dan yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual.

3)  Penerimaan Marginal (Marginal Revenue)
Marginal Revenue yang disingkat MR atau juga bisa disebut dengan penerimaan marginal adalah suatu penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unti output.

Keuntungan Maximum

1)  Permintaan dan Hasil Jualan
Didalam menganalisis usaha sesuatu perusahaan untuk memaksimumkan keuntungan ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu :

  • Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan
  • Hasil penjualan dari barang yang dihasilkan perusahaan itu.

2)  Permintaan Pasar dan Perusahaan
3)  Hasil Penjualan Marginal, Rata-rata dan Total, terbagi menjadi beberapa bagian yaitu diantaranya adalah :

  • Hasil pendekatan total
  • Hasil pendekatan marginal
  • Hasil pendekatan rata-rata
Pendekatan total
Gambar 1. Mencari Keuntungan Maksimum dengan Pendekatan Total
Gambar 2. Kurva Mencari Keuntungan Maksimum dengan Pendekatan Total
Pendekatan marginal

Gambar 3. Mencari Keuntungan Maksimum dengan Pendekatan Marginal

Gambar 4. Kurva Mencari Keuntungan Maksimum dengan Pendekatan Marginal

Pendekatan rata - rata

Hasil Penjualan Rata-rata,untuk suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna hasil penjualan rata-rata (AR) adalah harga barang yang diproduksi perusahaan adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ adalah kurva permintaan yang dihadapi perusahaan. Dengan demikian kurva ini adalah kurva hasil penjualan rata-rata pada harga barang sebanyak Rp 3000 (dan dinyatakan sebagai AR^. Kalau harga barang yang dijual perusahaan adalah Rp 6000, kurva d} = AR} = MRj adalah kurva permintaan dan juga kurva hasil penjualan rata-rata pada harga Rp 6000.
Dalam mencari keuntungan maksimum dengan pendekatan rata-rata, yaitu menggabungkan antara pasar persaingan sempurna dengan persaingan pasar tidak sempurna.

Sumber:
1. Sumber Pertama

TUGAS MINGGU KE 1 - TEORI ORGANISASI UMUM 2 - SOFTSKILL

Nama   : Imanuel Hogi Gunawan
NPM    : 15114230
Kelas    : 2KA16

A. Pengertian Permintaan dan Penawaran

Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan pengertian penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.

Contoh permintaan adalah di pasar kebayoran lama yang bertindak sebagai permintaan adalah pembeli sedangkan penjual sebagai penawaran. Ketika terjadi transaksi antara pembeli dan penjual maka keduanya akan sepakat terjadi transaksi pada harga tertentu yang mungkin hasil dari tawar-menawar yang alot.

B. Hukum Permintaan dan Penawaran

Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.


Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.

Faktor - faktor yang mempengaruhi Permintaan dan Penawaran

C. Faktor yang mempengaruhi Permintaan :

1. Perilaku konsumen / selera konsumen
Saat ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang beli, tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno.

2. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan turun permintaannya.

3. Pendapatan/penghasilan konsumen
Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya agar jarang beli.

4. Perkiraan harga di masa depan
Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.

5. Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker pelindung akan sangat laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.

D. Faktor yang mempengaruhi Penawaran :

1. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.

2. Tujuan Perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.

3. Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.

4. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.

5. Prediksi / perkiraan harga di masa depan
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor.

Penentuan Harga Keseimbangan

         Masalah harga berhubungan dengan barang ekonomis, sebab barang ekonomis adanya langkah dan berguna dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan uang dengan bantuan harga. Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang dinyatakan uang. Oleh karena itu, harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.

        Berdasarkan pengertian tersebut maka harga keseimbangan dapat diartikan harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga

Pendekatan Perilaku Konsumen

Pendekatan Kardinal

          disebut juga dengan pendekatan marginal itulity .Pendekatan kardinal dalam analisis konsumen didasarkan pada asumsi bahwa tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen dari konsumsi suatu barang dapat diukur dengan satuan tertentu seperti uang , jumlah atau buah . Semakin besar jumlah barang yang dikonsumsi , semakin besar pula tingkat kepuasaan konsumen .
        
          Konsumen yang relasional akan berusaha memaksimumkan kepuasaanya dengan pendapatan yang lebih .Tingkat kepuasan konsumen terdiri dari dua konsep yaitu kepuasan total (total utility) dan kepuasan tambahan (marginal utility). Kepuasan total adalah kepuasan menyeluruh yang diterima oleh individu dari mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa. Sedangkan kepuasan tambahan adalah perubahan total per unit dengan adanya perubahan jumlah barang atau jasa yang dikonsumi

Pendekatan Ordinal

         Disamping pendekatan kardinal , dalam hal konsumsi kita juga mengenal pendekatan ordinal . Pendekatan Ordinal digunakan karena pendekatan kardinal memiliki beberapa kelemahan , antara lain karena pendekatan kardinal bersifat subjektif dalam penentuan nilai guna total dan nilai guna marjinal , sebagian besar ekonomi saat ini menolak pendekatan kardinal yang hanya membahas konsumsi barang-barang sederhana seperti es krim / kopi .
         Mereka memperkenalkan pendekatak ordinal yang lebih memberi penekanan bahwa " barang A lebih saya sukai daripada barang si B" . Pendekatan ordinal membuat peringkat atau urutan-urutan kombinasi barang yang dikonsumsi .

Konsep Elastisitas

       Elastisitas Harga Permintaan
            Digunakan untuk mengetahui besarnya perubahan jumlah barang yang diminta akibat adanya perubahan harga barang itu sendiri.

Hal-Hal Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan
  1. Tingkat kemudahan barang yang bersangkutan untuk di gantikan oleh barang yang lain.
  2. Besarnya proporsi pendapatan yang digunakan.
  3. Jangka waktu analisa.
  4. Jenis barang.

       Elastisitas Harga Penawaran

Elastisitas Penawaran mengukur besarnya prosentase perubahan jumlah barang yang di tawarkan akibat adanya perubahan harga barang yang bersangkutan.jika elastisitas permintaan kuantitasnya adalah kuantitas yang diminta dan elastisitas penawaran kuantitasnya adalah kuantitas yang di tawarkan.

Elastisitas Silang

Untuk mengukur besarnya kepekaan permintaan suatu barang jika harga barang lain yang berubah, yaitu harga barang yang ada kaitanya dengan barang tersebut yang berupa barang komplementer dan dapat berupa barang subtitusi

Elastisitas Pendapatan

Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer akan berpengaruh
terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perobahan tersebut diukur dengan apa yang
disebut elastisitas pendapatan. Elastisitas pendapatan ini dapat dihitung dengan membagi persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perobahan pendapatan,

Sumber :
1. Sumber pertama
2. Sumber kedua
3. Sumber ketiga

Jumat, 30 Oktober 2015

INTERNET OF THINGS


Hello Bro... Terima kasih sudah berniat untuk membaca artikel yang akan gua buat. kali ini gua akan posting sebuah informasi, sekaligus juga sebagai tugas kampus yaitu "Inovasi SI & Teknologi Informasi Modern". Semoga informasi yang akan gua posting ini bisa bermanfaat buat membuka wawasan jendela dunia kita yaa.. Supaya kita bisa lebih tau lagi perkembangan - perkembangan berbagai macam informasi dan teknologi yang ada di dunia ini, sehingga kita bisa ikut termotivasi untuk melakukan sebuah rancangan sendiri yang mudah - mudahan bisa menjadi seuatu hal yang bermanfaat baik bagi diri sendiri, keluarga, teman, maupun lingkungan sekitar :)

Sering kali kita mendengar istilah IOT dan kita bertanya - tanya apakah IOT tersebut? atau mungkin kita telah mengetahui singkatan dari IOT tersebut namun kita belum terlalu paham tentang apa yang dibahas dalam hal itu? Nah, disini gua akan membahas tentang IOT yang merupakan singkatan dari " Internet of Things ".

Internet of Things (IoT), merupakan sebuah istilah yang belakangan ini dirasa mulai ramai diperbincangkan namun masih banyak yang belum mengerti tentang arti dari istilah hal tersebut. Banyak yang gua search dari berbagai media namun memang belum ada pendefenisian yang standar dan baku mengenai Internet of Things, namun secara singkat dari apa yang kita tangkap dari istilah IoT bisa dibilang adalah sebuah konsep atau system yang menghubungkan sebuah benda atau 'things' dengan yang lainnya melalui sebuah jaringan interconnection yaitu internet sehingga memungkinkan untuk berbagi data secara real-time dengan user atau pemakainya dengan data yang akurat.

Dikutip dari beberapa media lain seperti blogger dan wikipedia, Internet of Things ini sendiri merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dan konektivitas internet yang tersambung secara terus - menerus. Adapun kemampuan yang dimiliki adalah seperti berbagi data, remote control, dan lain sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia nyata. Contohnya seperti bahan pangan, elektronik, bahkan termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif. Pada dasarnya sebuah Internet of Things ini pun mengacu kepada benda yang dapat diidentifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis internet. Istilah Internet of Things ini awlnya disarankan atau dicetuskan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal melalui Auto-ID Center dan kini IoT merupakan salah satu tugas yang mungkin bisa kita ambil sebagai langkah untuk menuju sebuah kesuksesan dan kemajuan teknologi dunia secara mengglobal.

Karakteristik dan Trends dari IoT ini meliputi beberapa aspek yaitu Kecerdasan, Arsitektur, dan Faktor Ukuran, Ruang dan Waktu. Dan dalam perencanaan serta pengembangannya IoT ini mengalami pembagian sektor yaitu Sektor Pembangunan, Sektor Energi, Sektor Rumah Tangga, Sektor Kesehatan, Sektor Industri, Sektor Transportasi, Sektor Perdagangan, Sektor Keamanan, dan Sektor Teknologi & Jaringan.

Masih bingung? Ada gambaran simple tentang hal ini, yaitu buat kalian yang suka nonton film, tentunya ga asing dong denger serial animasi tentang "Big Hero 6". Nah karakter dari si Robot bernama BayMax ini secara tidak langsung merupakan gambaran sebagian besar dengan apa yang dimaksud dengan Internet of Things dimana dia bisa mendeteksi suatu hal seperti yang kita tahu bahwa BayMax awalnya merupakan sebuah Robot Medis dimana ketika seseorang luka atau sedang sakit, maka robot ini dapat mengetahui sakit apa yang dialami oleh seseorang dan bahkan dapat memberikan solusi pengobatannya.

Penggambaran lain juga kita bisa temui dalam sebuah Movies yang berjudul "Total Recall" dimana dalam film tersebut banyak sekali benda - benda yang bertajuk kepada sebuah Internet of Things seperti kulkas yang dapat memberitahukan keadaan cuaca, pesan, dan menyelipkan note. Atau mungkin mobil yang memiliki kemampuan berinteraksi secara langsung dengan penumpangnya.

Nahhh... Sedangkan Sample atau contoh yang secara real dapat kita temukan di lingkungan sekitar yang berteknologi Internet Of Things contohnya adalah Perusahaan PLN. Perusahaan ini telah menerapkan fungsi dari IOT tersebut. Dengan menggunakan sebuah alat yang digunakan untuk memonitoring atau mengawasi secara ketat sebuah tegangan dan arus pada setiap gardu induk yang ada dengan jalur koneksi internet yang digunakan untuk mengirimkan data informasi yang didapatkan seperti ada atau tidaknya masalah pada gardu tersebut.

Gua juga punya lo salah satu teknologi Internet Of Things... hehehe IOT ini sendiri tanpa gua sadari telah gua temukan pada HandPhone Asus Zenfone2 adalah sebuah software yang ditanamkan secara default oleh Pihak Asus Zenfone2. Entah apakah Mobile lain juga turut mengembangkan hal ini namun buat gua hal ini sangat bermanfaat. IOT ini sendiri berkaitan dengan Informasi Cuaca, namun gua sendiri memang merasa berbeda dengan software cuaca yang telah ada dimasa lalu dimana pemberitahuan infonya seolah - olah masih kaku bahkan kurang menarik. Berbeda dengan Asus Weather yang ada sekarang dimana kecerdasannya digabungkan dengan kemampuan GPS dari sebuah MobilePhone yang memungkinkan adanya update cuaca yang dilakukan secara berkala (berkala dalam hal ini seperti update setiap 10 menit sekali) dimanapun kita berada. dan dalam informasinya sendiri kita medapat informasi seperti status daerah tersebut apakah akan berpotensial hujan atau tidak, tingkat warning dari sinar UV(UltraViolet), tingginya curah angin yang ada, dll. Yang memang menjadi acungan jempol adalah tingkat warning sinar UV, karena pada dasarnya memang pada siang hari dengan terik mentari yang bersinar terang... hahaha sinar UV yang terus menerus dapat membuat sel kulit kita menjadi rusak dan jika dalam jangka panjang dapat membuat penyakit tertentu. Oleh sebab itu saya rasa pengingat bahaya sinar UV ini perlu di terapkan pada setiap mobile phone sehingga pengguna dapat mengantisipasi dan lebih menjaga diri seperti memakai jaket, dll.

Almost Done.... Begitu banyak hal dan manfaat yang bisa kita dapat melalui IOT, kesimpulan dari artikel yang gua buat adalah Internet Of Things(IOT) merupakan suatu konsep yang menghubungkan benda dengan sebuah jaringan internet yang memungkinkan dapat berbagi data secara real-time dengan seorang user atau pemakainya dengan data yang akurat. IOT sangat berguna dan merupakan sebuah inovasi kemajuan teknologi di segala bidang yang dapat membantu kinerja seseorang atau bahkan suatu perusahaan. Implementasi dari IOT sendiri diharapkan dapat menjadi dasar untuk kemajuan teknologi dimasa akan datang.

Mau liat sumbernya langsung? berikut ini sumber artikel tempat saya bernaung dan merenungkan apa itu IOT:
1. Sumber 1
2. Sumber 2

Rabu, 04 Februari 2015

Perbedaan Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan

1. PENGERTIAN MASYARAKAT
Saya akan menjelaskan pengertian apa itu masyarakat serta beberapa perbedaan antara masyarakat pedesaan dengan masyarakat perkotaan. Semoga informasi yang saya dapat serta saya kaji ulang ini dapat membuat anda memiliki wawasan yang lebih bertambah kaya lagi.
Masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah keseluruhan hubungan - hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.

A. MASYARAKAT PEDESAAN
Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa. Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan era informasi dan teknologi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”. Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.
Adapun ciri dari sebuah masyarakat desa adalah sebagai berikut:
    • Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya masih mempunyai hubungan yang lebih erat dan mendalam dibandingkan dengan masyarakat lainnya serta masih menjunjung tinggi sebuah satu kesatuan.
    • Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.
    • Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan lain sebagainya.
B. MASYARAKAT PERKOTAAN
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community . Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu:
Adapun ciri dari sebuah masyarakat perkotaan adalah sebagai berikut:
    • Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
    • Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu. Di kota – kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, sebab perbedaan kepentingan paham politik, perbedaan agama dan sebagainya.
    • Pembagian kerja di antra warga - warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas - batas yang nyata.
    • Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
    • Interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan dari pada faktor pribadi.
2. Perbedaan Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
1. Dalam Segi Agama
    • Masyarakat Pedesaan: Masyarakat pedesaan masih memegang teguh keagamaan atau adat istiadat dari leluhur mereka, karena mereka menilai apa yang mereka punya merupakan warisan dari para leluhur mereka, sehingga harus dipegang dan dipertahankan secara teguh.
    • Masyarakat Perkotaan: Masyarakat perkotaan cenderung makin berkurang ketekunannya dalam menjalankan ketaatannya dalam beribadah serta mulai lunturnya kebiasan adat istiadat dikarenakan kondisi yang menuntut dimana kesehariannya haruslah bekerja keras. Sehingga pada lingkup secara luas cenderung hanya memikirkan hal yang bersifat duniawi saja.
2. Dalam Segi Pekerjaan
    • Masyarakat Pedesaan: Mata pencaharian masyarakat pedesaan umumnya adalah bertani atau bercocok tanam tapi tak sedikit juga yang bermata pencaharian berdagang, sebab beberapa daerah pertanian tidak lepas dari kegiatan usaha.
    • Masyarakat Perkotaan: Masyarakat perkotaan pada umumnya mengacu pada pekerjaan dalam bidang bisnis di suatu perusahaan bagi yang memiliki tingkat kelulusan kurang lebih sebagai seorang Mahasiswa. sedangkan seringkali yang memiliki tingkat pendidikan lebih rendah cenderung mendapatkan tingkat pekerjaan yang statusnya lebih rendah juga. Disamping itu ada juga yang merintis sebagai seorang wirausaha / wiraswasta.
3. Dalam Segi Teknologi
    • Pada umumnya masyarakat perkotaan memiliki teknologi yang lebih maju dibandingkan dengan masyarakat pedesaan, namun pada era globalisasi, sekarang hal tersebut sudah tidak berlaku lagi dikarenakan pesatnya kemajuan dalam bidang teknologi yang tidak mengenal batasan seorang penggunannya. Tapi sayangnya masyarakat pedesaan sebagian besar berfikir dua kali terhadap teknologi modern tersebut, selain harga teknologi itu sendiri yang cukup tinggi, terkadang masyarakat belum mengetahui bagaimana cara memanfaatkan teknologi modern tersebut di kehidupan sehari-hari, sehingga tak jarang jika ditemukan masih banyak keluarga atau penduduk di pedesaan yang menggunakan alat - alat tradisional.
Sumber Pertama
Sumber Kedua